PT Inti Prima Satwa Sejahtera (IPSS)

PT Inti Prima Satwa Sejahtera (IPSS), yang berlokasi di Sukabumi, Indonesia, telah membangun reputasi di sektor unggas sebagai salah satu perusahaan pertama di negara ini yang menerapkan sistem bebas sangkar.

Dengan komitmen yang kuat terhadap kesejahteraan hewan, perusahaan ini telah menetapkan dirinya sebagai tolok ukur dalam produksi telur, dengan visi yang berfokus pada pencapaian standar internasional dan memperluas kehadirannya di pasar global.

Ketertarikan IPSS terhadap program Certified Humane® muncul setelah mereka mengetahui tentang inisiatif ini melalui acara-acara lokal yang dipromosikan oleh organisasi seperti Humane Society International dan Global Food Partners. Tujuan utamanya adalah untuk memperoleh sertifikasi internasional, memastikan bahwa telur bebas sangkar mereka memenuhi persyaratan ketat kesejahteraan hewan. Dengan demikian, mereka berusaha membuka peluang baru di pasar konsumen yang semakin memperhatikan kualitas dan asal makanan yang dikonsumsinya.

Saat ini, perusahaan memiliki sekitar 70 karyawan dan memproduksi 40.800 telur setiap hari. Meskipun IPSS tidak mengungkapkan pendapatan mereka karena kebijakan internal, perusahaan ini menonjol dalam kemampuannya untuk menyertifikasi seluruh produksi telurnya, memastikan bahwa setiap produk yang dijual mengikuti prinsip-prinsip kesejahteraan hewan yang ditetapkan oleh program Certified Humane® dari HFAC (Humane Farm Animal Care). Fokus perusahaan adalah mempertahankan standar kualitas dan etika yang tinggi dalam operasinya, menawarkan produk yang tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumen tetapi juga sejalan dengan praktik terbaik internasional.

Meskipun sertifikasi ini baru-baru ini diperoleh, IPSS sudah mulai melihat perubahan dalam produktivitas, terutama terkait dengan kualitas telur. Perusahaan melaporkan bahwa ayam-ayam mereka lebih sehat dan aktif, yang secara langsung tercermin dalam kualitas kuning telur, yang lebih bergizi dan lebih menarik dibandingkan dengan telur dari sistem konvensional.

Strategi kesejahteraan hewan IPSS melampaui praktik peternakan. Perusahaan bekerja sama erat dengan petani dan komunitas lokal, menerapkan kebijakan tanggung jawab sosial dan keberlanjutan. Pakan ayam, misalnya, didasarkan pada formula biji-bijian, yang tidak hanya meningkatkan kualitas telur, tetapi juga mendukung pertanian lokal.
Perusahaan ini adalah yang pertama di Indonesia yang menerapkan sistem unggas bebas sangkar, yang memperkuat posisinya sebagai pelopor di sektor ini dan tekadnya untuk mempromosikan produksi yang bertanggung jawab.

Kisah IPSS dimulai dengan sederhana, dengan peternakan kecil berisi 70 ekor ayam sebagai hobi. Seiring waktu, peternakan kecil ini berkembang menjadi perusahaan yang kokoh dengan populasi 300.000 ayam pedaging dan rumah potong sendiri. Namun, seperti banyak perusahaan di Indonesia, IPSS menghadapi tantangan selama krisis mata uang tahun 1998 dan terpaksa memberhentikan semua karyawannya.

Dengan tekad, perusahaan bangkit kembali pada tahun 2000, dan pada tahun 2002, generasi kedua pemilik memutuskan untuk memulai produksi telur bebas sangkar. Saat ini, perusahaan memiliki lebih dari 50.000 ayam petelur dan terus tumbuh, selalu mencari inovasi dan perbaikan untuk memastikan produksi yang berkelanjutan dan berkualitas tinggi.

PT Inti Prima Satwa Sejahtera (IPSS), located in Sukabumi, Indonesia, has made a name for itself in the poultry sector as one of the first companies in the country to adopt the cage-free system.

With a strong commitment to animal welfare, the company has established itself as a benchmark in egg production, with a vision focused on achieving international standards and expanding its presence in the global market.

IPSS’s interest in the Certified Humane program arose after the company learned about the initiative through local events promoted by organizations such as Humane Society International and Global Food Partners.

The main objective was to seek international certification, ensuring that their cage-free eggs met strict animal welfare requirements. In doing so, they sought to open up new opportunities in the consumer market, which is increasingly attentive to the quality and origin of the food it consumes.

The company currently has around 70 employees and produces 40,800 eggs a day. Although IPSS does not disclose its revenues due to internal policy, it stands out for its ability to certify all its egg production, ensuring that each product sold follows the animal welfare principles established by the Certified Humane program by HFAC (Humane Farm Animal Care). The company’s focus is to maintain high standards of quality and ethics in its operations, offering products that not only meet the needs of consumers, but also align with international best practices.

Although the certification is recent, IPSS is already beginning to notice changes in productivity, especially in relation to egg quality. The company reports that the hens are healthier and more active, which is directly reflected in the quality of the yolks, which are more nutritious and better looking than yolks from conventional systems.

IPSS’s animal welfare strategy goes beyond breeding practices. The company works closely with farmers and the local community, implementing social responsibility and sustainability policies. The hens’ feed, for example, is based on a cereal formula, which not only improves the quality of the eggs, but also supports local agriculture. 

The company is the first in Indonesia to implement a cage-free poultry system, which reinforces its position as a pioneer in the sector and its determination to promote responsible production.

IPSS’s story began humbly, with a small farm of 70 chickens as a hobby. Over the years, this small farm has evolved into a solid company with a population of 300,000 broilers and its own slaughterhouse. However, like many companies in Indonesia, IPSS faced challenges during the 1998 currency crisis, and was forced to lay off all its employees. 

With determination, the company got back on its feet in 2000, and in 2002, the second generation of owners decided to start cage-free egg production. Today, the company has more than 50,000 laying hens and continues its growth trajectory, always looking for innovations and improvements to ensure sustainable, high-quality production.

PT Inti Prima Satwa Sejahtera is an example of resilience and commitment to animal welfare. Its journey, which began as a small hobby, has grown into a robust and modern operation that now leads the cage-free egg market in Indonesia. The company continues to grow and adapt to global demands, while remaining true to its values of social responsibility, sustainability and quality.